Saturday, January 26, 2008

SEBERAPA SERINGKAH KITA BERSYUKUR

Tubuh ini dilengkapi oleh Allah dengan 5 panca indra, dan masing-masing indra mempunyai fungsi yang berbeda, kelima panca indra itu merupakan fasilitas untuk menunjang aktifitas kehidupan. Dari kelima panca indra itu salah satunya adalah mata dan tentu semua dari kita pasti sudah tau fungsi mata, yaitu untuk melihat. Melalui mata, kita bisa dengan mudah melangkah menuntun kaki menapaki jalan, baik dalam keadaan siang maupun malam. Mata juga bisa dikatakan jendela keindahan, pasalnya kita tidak akan bisa mengatakan sesuatu yang nampak indah, bila kita sebelumnya tidak pernah melihatnya dan mata ini lah alat untuk menikmati keindahan itu.
Syukur tiada terkira saat ini saya bisa browsing internet, dapat membaca informasi beserta gambarnya dengan nyaman. Itu lantara di bagian depan kepala ini ada 2 buah bola mata yang terpasang sejajar dan rapih, Maha Suci Allah yang telah memberikan mata secara cuma-cuma pada saya, Alhamdulillah. Tentu tidak hanya itu saja nikmat yang saya rasakan melalui mata ini, banyak nikmat-nikmat lainnya. Salah satunya saya bisa pergi ke kantor dengan mengendarai motor, itu lantaran saya dapat melihat. Karena bila mata ini dalam keadaan buta, sangat tidak mungkin saya bisa mengendarai motor, walaupun tangan sudah memegang stang motor dan kaki sudah siap mengatur Gear dan menginjak rem.
Beberapa waktu yang lalu, saya melihat seorang wanita muda yang sedang diberi ujian oleh Allah, kedua matanya tidak dapat melihat, sepertinya dia menyandang tuna netra sejak lahir. Kalau mau digolongkan, dia termasuk wanita yang tegar dan gigih. Saya akan menceritakan pada Anda mengenai wanita itu. Kala itu selepas pulang kerja, sudah menjadi biasa sore itu saya melintasi jalan yang sama seperti hari sebelumnya, karena memang jalan itu adalah jalan utama rute perjalanan saya pulang pergi ke kantor. Saat itu dari kejauhan, di sebelah kiri jalan saya melihat ada seorang wanita berjalan dengan langkah yang lamban dan di pundak kanan kirinya tergangtung 2 bungkus plastik besar yang berisi kerupuk dengan jenis yang berbeda, sepertinya dia sedang berjulan.
Motor saya pun makin lama makin mendekati wanita itu dan melewatinya. Benar seperti dugaan saya sebelumnya, dia sedang menjajakan kerupuk barang dagangannya. Karena memang saya tidak ada niat membeli kerupuk, jadi saya melewatinya. Tapi tiba-tiba terfikir dibenak ini untuk membeli kerupuknya, membeli dengan niat tidak semata ingin memakan kerupuk, tapi untuk menolong agar dagangannya cepat berkurang. Kemudian saya balikkan arah motor untuk menghampiri wanita tuna netra penjual kerupuk itu, sampailah saya menghampirinya, dari samping kanannya saya panggil dia "mba, beli kerupuknya" lalu dia memberi pilihan "mau yang mana mas, yang ini apa yang ini ?" sambil dia menyebutkan jenis kerupuknya. Lalu saya pilih kerupuk yang tergantung dipundak kirinya (1 plastik berukuran sedang berisi 5 buah kerupuk bundar, seharga 5 ribu rupiah) dan dia mengeluarkan kantong kresek untuk membungkus kerupuk itu, lantas saya memberikan uang padanya, setelah itu saya mengucap terima kasih.
Kembali ketujuan semula pulang ke rumah, motor saya gas sedang, kantong kresek berisi kerupuk tergantung di sebelah kiri stang motor. Kira-kira jarak 500 Meter, reflek terfikir di otak ini "kenapa tadi saya tidak memberi uang tip (bersodakoh) pada penjual kerupuk itu...wah ladang amal nih ! segera saya balikan arah motor untuk mencari wanita itu dan ternyata dia sudah tidak ada di sekitar pinggiran jalan tadi, saya bergumam di dalam hati "jangan-jangan dia sudah belok ke gang itu". Ketika saya akan belok, dari sebrang jalan saya lihat wanita itu sedang duduk di pos satpam. Di sebelah kanan gang itu ada pintu gerbang sebuah perusahaan terbuka lebar, waktunya pulang kerja. Dan rupanya dia duduk di dekat pos satpam itu harapannya para karyawan dan karyawati yang pulang kerja, mampir membeli kerupuknya.
Saya pun menyebrang jalan dan motor saya parkirkan sebentar di depan pintu gerbang, lalu saya menghampiri wanita tuna netra itu sambil memberinya uang, terlihat satpam dan beberapa karyawan memperhatikan saya, mungkin mereka bertanya-tanya "koq saya memberikan uang padanya tapi tidak mengambil kerupuk ?!" dalam hati saya berbicara "akh biarin aja lah, mereka mau menduga apa....Allah maha tau niat di hati ini". Istri di rumah mendengar cerita tadi, terharu plus salut sekali pada wanita tuna netra penjual kerupuk itu, dalam keadaan buta dia tegar, semangat ikhtiarnya untuk mencari nafkah gigih sekali, SubhanAllah. Kita-kita ini yang diberi penglihatan normal, akan kah terlontar dari mulut ini kata mengeluh...sedangka n seorang yang buta begitu gigih mencari karunia Allah.
Terbayangkah oleh Anda, bila mata ini buta ?! yang dulunya kita di siang hari menatap ke depan, menoleh ke kanan/kiri, menenggak ke atas dan berbalik ke belakang...semua serba terang dan jelas memandang, mungkin kita akan merasa menderita bila keadaan berbalik, pandangan menjadi gelap baik siang maupun malam karena mengalami kebutaan. Puji syukur pada Allah, Anda dan saya sekarang ini masih dapat melihat, Dia-lah Allah yang telah memberikan mata ini sebagai salah satu nikmat yang manfaatnya sungguh amat bernilai.
Berikut ini penggalan ayat (QS. Ibrahim:34) "Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya". Bila dalam sebuah kompetisi lomba melukis, lomba cipta lagu dan lomba seni lainnya seorang juri dapat memberi nilai terhadap karya seseorang, lain halnya dengan nikmat Allah, tak satu manusia pun mampu memberi nilai atas nikmat-Nya ! Satu contoh tadi nikmat mata, manfaatnya sungguh luar biasa. Coba kita bayangkan ilustrasi berikut ini : Pasangan suami istri yang sedang menanti kelahiran anak, dalam masa penantian itu penglihatan mereka masih berfungsi dengan normal. Ketika usia kehamilan mendekati 9 bulan, entah karena kecelakaan atau sebab lain, mata mereka menjadi buta. Jadi saatnya sang jabang bayi lahir, mereka tidak dapat melihat wajah anaknya !
Berhubung sebelumnya penglihatan mereka normal, bisa kita bayangkan betapa sedih dan tersiksanya mereka ketika sedang menimang-nimang anak tidak dapat membayangkan wajahnya. Lain halnya dengan orang yang buta bawaan semenjak lahir, mereka sedari kecil memang tidak pernah bisa melihat satu benda pun, apalagi untuk membayangkannya. ..Kembali ke pasangan suami istri tadi, mungkin dalam keadaan buta seperti itu, mereka akan memohon pada Allah untuk menormalkan matanya walau hanya beberapa detik saja agar dapat melihat wajah anaknya, agar mereka bisa membayangkan wajah anaknya. Bila Allah benar mengabulkan permohonannya, sungguh itu detik-detik yang sangat berharga, pasti lah kesempatan itu dimanfaatkan sekali untuk merekam wajah anaknya di dalam ingatannya.
Lalu bagaimana dengan beberapa diantara kita yang sudah mempunyai anak, setiap hari dapat memandangi wajahnya dengan leluasa, sungguh itu amat menyenangkan sekali. Bila kita diminta memberi penilaian atas nikmat mata ini, berapa nilai yang akan kita berikan ?! pasti Anda akan tertegun bingung sulit untuk menghinggakannya ! Baru satu nikmat saja, kita sudah tidak mampu menghitung nilainya, bagaimana jika diminta menghitung dan memberi nilai terhadap nikmat-nikmat lainnya, seperti : mulut, di dalam mulut ada lidah sebagai perasa, ada gigi untuk mengunyah dan di dalam perut ada jantung, paru-paru dll. Masih ada lagi anggota tubuh yang lain dan di luar itu masih banyak nikmat yang kita dapat, seperti air, udara, sinar matahari dan selebihnya silahkan Anda teruskan sendiri untuk menyebutkannya satu persatu hingga lelah...
Sungguh berlimpah nikmat Allah yang diberikan pada manusia, dari mulai manusia berada di dalam rahim ibu, hingga besar seperti kita sekarang ini. Allah berkata tegas pada (QS. Al-Rahman:13) "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" Oleh karena itu Allah mengancam manusia yang tidak pandai bersyukur dengan azab yang amat pedih, itu tertulis pada (QS. Ibrahim:7). Dan ternyata pada kenyataannya hanya segelintir saja manusia yang pandai bersyukur, begitu Allah berkata di dalam (QS. Al-A'raf:10) "Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur". Mari intropeksi diri, seberapa seringkah kita bersyukur ?!
Taken from: www.dudung.net

Wednesday, August 22, 2007

Saying No to Your Boss

Sometimes, as a manager the most valuable thing you can do for your boss is to say no. Many managers are afraid to do it for fear of losing their job. Others are just plain disagreeable and get fired anyway. Read Saying No To Your Boss and find out why this is so important and how to do it right.

Link

Saturday, July 28, 2007

What Is A Project Manager?

By: Michael Russell

Very simply, a project manager is the person who takes responsibility for everything. This is not to say “the one who does everything”. It is not too likely that a project manager even has the skill sets that would make her capable of doing everything that need to be done for a project. She’s simply the place where the buck stops. Have you been watching The Apprentice? When a project fails, who is the person most likely to hear “You’re fired!” Unless she is exceptionally good a deflecting blame, it is the Project manager!

So what skill set does a successful project manager really need? One skill or art is the ability to be a good team leader. Among other things, a project manager requires an inquiring mind. You must be able to gather information from the right people and to assimilate this information quickly in order to make projections and wise decisions. All this is needed in order to plan and develop a project. Plan, plan, review and plan. If you are not good at planning and scheduling in detail, you might want to reconsider being a project manager. Often a project manager must also present and sell the plan to her manager and /or customer. Thus good presentation skills are also needed.

Once decisions are made, she must maintain vision while also maintaining an impartial view of progress and making proper adjustments all while keeping the team motivated, updated, focused, and within budget and time restraints. Decisiveness does not mean stubbornly proceeding in a direction deemed to be ineffectual. Constant quality assurance and quality control is essential. Quality is a team process and should be part of the project plan and schedule. Good pre-planning with the team should eliminate or nearly eliminate ineffectual actions. The project manager is in charge of maintaining scope of the project, writing the plan and maintaining change forms. Within the plan she must define project objectives and steps for reaching those objectives, describe the deliverables, manage the processes and avoid scope creep. She and the team must identify risks, have a contingency plan and be able to execute the contingency plan if needed. Changes in scope made in conjunction with the client must be agreed upon, priced and documented.

In order to be a good leader, a project manager needs to be able to evaluate a team’s strengths…and weaknesses as well as the individual team member’s and use this information to get the best results out of the team. Diplomacy mixed with well timed assertiveness (not aggressiveness) serves a project manager well. A project manager must develop a clear line of communication with and within the team. Developing and maintaining a schedule is something that, while the responsibility of the manager, should include team members in order to have bought in to maintaining it.

Project Management Institute (PMI) was developed in 1969. Their premise was that a certain set of skills and actions were needed in any industry in order to be a successful project manager. As a result in 1981 the PMI Board of Directors authorized the development of standards and guidelines for project management. This became know as A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK). This is reviewed often and should be studied if one plans on pursuing project management as a career.

Sunday, July 15, 2007

Transformers: Check this out! This guy created ALL the new robots [PICS]

cgsociety.org follows ‘Transformers’ Art Director Alex Jaeger’s Career on the Fast Track.What a great movie, i'm happy could see the Transformer movie in cinema with my friends.

read more | digg story

Thursday, July 12, 2007

Left or Right Brain

Try this to identify yourself as a right or left brain person:

1. Hold your hands together, as if you were praying. Look at your hands. If you see

  • Left thumb is below the right thumb ---> left brain
  • Right thumb is below the left thumb ---> right brain

2. Fold your arms in front of you (as if you are angry)
  • Right arm above left arm ---> left brain
  • Left arm above right arm ---> right brain

Based on 1+2 (order important), below is the
interpretation of your personality:


Right-Left
==========
Considerate, traditional, indirect type

can instantly read other's emotion, and respond friendly by natures. Although not very into taking initiatives in moving forward, but this person will always take a step back in supporting others. Stable personality and considerate, give others a being protected feeling. But the weakness is they cannot say no; regardless how unwilling they are, they will take care of others.


Right-Right
===========
Loves challenges type

Straight forward. Once they decided on one thing, will take action right away. Very curious, and love challenges. Dare to face dangers without thinking through (sometimes foolishly). Their weakness is they don't want to listen to others, will filter in only what whey want to hear in a conversation, and very subjective. However, because of their straightforward attitude, they tend to be fairly popular.


Left-Left
=========
Dedicated, cold, perfectionist

Very logical in all aspects. The only way to defeat (or win over) him/her is through reasons. Has a lot of prides, and feeling strongly about doing the right thing. If they are your friends, they are very trustworthy. However, if they are your opponents, they will be very tough to deal with. Because they can be very "anal" as a perfectionist, they usually leave a bad impression of being hard to deal with when first met.


Left-Right
==========
Likes to take care of others, leader type

Has a cool and keen observation ability to see through situations, yet still can be considerate in others needs. Because of their cool and calm nature, and strong sense of responsibility, they tend to become head of a group. Popular among people. However, they may not be able to help themselves in meddling because they want to take care of others too much. Very concerned about how others view them, and always on alert.